Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor batu bara Indonesia ke negara-negara anggota Uni Eropa (UE) sepanjang 2022 mencapai 5,8 juta ton atau meroket 1.373% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 397 ribu ton. Lonjakan ini seiring adanya permintaan batu bara dari sejumlah negara UE pada 2022, yang setahun sebelumnya tidak ada permintaan, seperti Italia, Polandia, Belanda, Kroasia, Jerman, Latvia, Yunani, dan Prancis. Permintaan dari beberapa negara tersebut bahkan langsung di atas 1 juta ton dari sebelumnya nihil. Kenaikan volume ekspor itu berimplikasi pada melonjaknya nilai ekspor batu bara Indonesia ke Uni Eropa yang mencapai 4.114%, dari hanya US$ 25 juta pada 2021 menjadi US$ 1,06 miliar atau sekitar Rp 16,02 triliun pada 2022. Hal ini juga didorong oleh lonjakan harga batu bara.

Adapun ekspor batu bara terbesar Indonesia Uni Eropa yaitu ke Polandia yang mencapai 2,38 juta ton senilai US$ 338,15 juta. Sebelumnya pada 2021 tidak ada permintaan batu bara dari Polandia. Di urutan kedua ada Italia dengan 1,52 juta ton senilai US$ 418,14 juta. Sama seperti Polandia, Italia tidak mengimpor batu bara dari Indonesia pada 2021. Setelah Italia ada Belanda dengan volume pengiriman 1,03 juta ton dengan nilai US$ 167 juta. Selain tiga negara di atas, Spanyol dan Kroasia juga menjadi konsumen batu bara RI dengan volume masing-masing sebesar 245 ribu ton dan 208 ribu ton. Adapun total nilai transaksi dari dua negara tersebut mencapai US$ 69,3 juta.

Source by katadata